Soal dan kunci jawaban PTS kelas X IPA/IPS
Mata pelajaran : bahasa Indonesia
Kelas : X IPA /IPS
Bacalah teks berikut.
KUCING
Kucing merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau pemakan daging.
Ada dua jenis kelompok kucing, menurut ukuran yaitu:
o Kucing kecil, jenis kucing yang sering berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
o Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll.
Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5 cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring yang tajam dan runcing serta cakar.
Kucing rumahan sering berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah. Biasanya perkelahian tidak lama, hanya ingin menunjukkan siapa yang paling kuat.
Melengkungkan punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi. Melemahkan lawannya dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
Kebiasaan lain adalah mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan. Berbeda makanan yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
Selama dirawat dengan baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan penyakit. Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
1. Teks “ Kucing” termaksud kedalam teks? (Skor 10)
2. Temukan struktur pembangun dalam teks “Kucing”, kemudia indentifikasilah! (Skor 10)
3. Sebutkan fakta-fakta yang terdapat pada teks “Kucing”! (Skor 10)
4. Tentukan kaidah kebahasaan dari teks tersebut! (Skor 20)
5. Ciptakan teks Eksposisi berjenis analitik dengan topik “layanan sosial! (Skor 10)
6. Berdasarkan teks tersebut, jelaskan informasi-informasi teks tersebut! (Skor 10)
7. Simpulkan teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya! (Skor 10)
8. Tentukan kaidah kebahasaan dari teks tersebut! (Skor 20)
Kunci jawaban
jawaban
1. Termasuk kedalam teks LHO ( laporan hasil observasi), karena di dalam teks tersebut terdapat pengamatan dari suatu objek dan di dukung oleh pendapat serta fakta fakta yang ada.
2.
Definisi umum
KUCING
Kucing merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau pemakan daging.
Ada dua jenis kelompok kucing, menurut ukuran yaitu:
o Kucing kecil, jenis kucing yang sering berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
o Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll.
Definisi bagian
Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5 cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring yang tajam dan runcing serta cakar.
Kucing rumahan sering berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah. Biasanya perkelahian tidak lama, hanya ingin menunjukkan siapa yang paling kuat.
Melengkungkan punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi. Melemahkan lawannya dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
Kebiasaan lain adalah mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan. Berbeda makanan yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
Definisi manfaat
Selama dirawat dengan baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan penyakit. Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
3. Fakta fakta dalam teks yang berjudul “Kucing”
- Kucing rumahan sering berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah.
- Melengkungkan punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi.
-Melemahkan lawannya dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
-Kebiasaan lain adalah mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan.
-Berbeda makanan yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
-Selama dirawat dengan baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan penyakit.
- Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
4. Kaidah Kebahasaan Teks LHO
Definisi
- Kucing merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau pemakan daging.
Deskripsi
- Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5 cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring yang tajam dan runcing serta cakar.
Klasifikasi
-Ada dua jenis kelompok kucing, menurut ukuran yaitu:
Kucing kecil, jenis kucing yang sering berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll
5. jawaaban no 5 dan 7
Ironi BPJS Kesehatan
Penyataan Pendapat (tesis)
IDIOM bahwa sakit itu mahal telah benar mengena pada Indonesia. Ini berkaca pada defisit berkepanjangan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Nama program jaminan kesehatan itu sudah ironis karena dana yang semakin terkuras untuk penyakit katastrofik. Hingga Agustus 2018, pembiayaan layanan kesehatan untuk jenis penyakit itu mencapai Rp 12 triliun, atau sekitar 21,07 persen dari total biaya layanan BPJS Kesehatan.
Permasalahan kian runyam karena sejak kelahirannya pada 2014, sistem tanggung renteng belum berjalan semestinya. Persentase kolektif iuran BPJS Kesehatan hingga kini baru 54 persen atau hanya sekitar 107 juta peserta yang rutin membayar. Tidak mengherankan jika program itu terus menjerit kekurangan dana.
Argumentasi
Berdasarkan review BPKP, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 10,98 triliun, yang hampir pasti membengkak tahun depan karena program ini terus memikul utang bawaan dari tahun sebelumnya.
Getah dari pendanaan yang tidak imbang itu bukan hanya memengaruhi layanan kesehatan, melainkan juga sudah mengancam kelangsungan fasilitas kesehatan. Hingga Oktober tahun lalu, sudah enam RSUD terancam bangkrut akibat utang BPJS Kesehatan.
Pemerintah tentu harus bertindak cepat dan tepat. Berlarutnya masalah pembiayaan BPJS Kesehatan tidak hanya mengancam kelangsungan program itu sendiri, tapi juga membuat kekacauan lebih besar di jaringan industri kesehatan.
Pada kondisi ideal, solusi mendasar yakni kedisiplinan membayar dan kesadaran untuk hidup sehat. Namun, jelas kita tidak mungkin menerapkan harga mati dalam layanan kesehatan, apalagi dalam kondisi kedaruratan. Disiplin pembayaran itu pekerjaan panjang. Demikian pula soal kesadaran hidup sehat. Butuh waktu lama. Sedangkan solusi pembiayaan BPJS Kesehatan sudah mendesak.
Penegasan Ulang Pendapat
Maka pilihan Presiden Jokowi untuk cukai rokok sebagai solusi dapat dipahami. Penerbitan perpres pemanfaatan cukai rokok dari daerah itu sudah diumumkan Presiden yang mana 50 persen cukai dipakai untuk pelayanan kesehatan.
Meski hal itu sesuai dengan amanat undang-undang, kita juga sangat memahami bahwa implikasi perpres itu tidak sederhana. Solusi itu belum tentu berkorelasi dengan daerah yang mengalami tunggakan BPJS Kesehatan tertinggi atau daerah yang selama ini layanan kesehatannya menjadi rujukan penyakit katastrofik.
Pemerintah harus menyadari bahwa lambat laun penggunaan cukai rokok tidak bisa menjadi solusi pembiayaan BPJS Kesehatan. Solusi lebih mendasar yang juga harus dijalankan antara lain gerakan kesadaran hidup sehat.
6. Informasi yang terdapat pada teks no 5
-Defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 10,98 triliun, yang hampir pasti membengkak tahun depan karena program ini terus memikul utang bawaan dari tahun sebelumnya.
- Nama program jaminan kesehatan itu sudah ironis karena dana yang semakin terkuras untuk penyakit katastrofik. Hingga Agustus 2018, pembiayaan layanan kesehatan untuk jenis penyakit itu mencapai Rp 12 triliun, atau sekitar 21,07 persen dari total biaya layanan BPJS Kesehatan.
8. pronomina
Pronomina nonpersona
(ini,itu,mana)
Konjungsi
(,atau,jika,demikian pula, sedangkan)
Adverbia ( kata keterangan waktu, tempat, suasana)
(Agustus 2018, pada 2014,)
Kelas : X IPA /IPS
Bacalah teks berikut.
KUCING
Kucing merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau pemakan daging.
Ada dua jenis kelompok kucing, menurut ukuran yaitu:
o Kucing kecil, jenis kucing yang sering berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
o Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll.
Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5 cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring yang tajam dan runcing serta cakar.
Kucing rumahan sering berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah. Biasanya perkelahian tidak lama, hanya ingin menunjukkan siapa yang paling kuat.
Melengkungkan punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi. Melemahkan lawannya dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
Kebiasaan lain adalah mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan. Berbeda makanan yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
Selama dirawat dengan baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan penyakit. Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
1. Teks “ Kucing” termaksud kedalam teks? (Skor 10)
2. Temukan struktur pembangun dalam teks “Kucing”, kemudia indentifikasilah! (Skor 10)
3. Sebutkan fakta-fakta yang terdapat pada teks “Kucing”! (Skor 10)
4. Tentukan kaidah kebahasaan dari teks tersebut! (Skor 20)
5. Ciptakan teks Eksposisi berjenis analitik dengan topik “layanan sosial! (Skor 10)
6. Berdasarkan teks tersebut, jelaskan informasi-informasi teks tersebut! (Skor 10)
7. Simpulkan teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya! (Skor 10)
8. Tentukan kaidah kebahasaan dari teks tersebut! (Skor 20)
Kunci jawaban
jawaban
1. Termasuk kedalam teks LHO ( laporan hasil observasi), karena di dalam teks tersebut terdapat pengamatan dari suatu objek dan di dukung oleh pendapat serta fakta fakta yang ada.
2.
Definisi umum
KUCING
Kucing merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau pemakan daging.
Ada dua jenis kelompok kucing, menurut ukuran yaitu:
o Kucing kecil, jenis kucing yang sering berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
o Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll.
Definisi bagian
Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5 cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring yang tajam dan runcing serta cakar.
Kucing rumahan sering berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah. Biasanya perkelahian tidak lama, hanya ingin menunjukkan siapa yang paling kuat.
Melengkungkan punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi. Melemahkan lawannya dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
Kebiasaan lain adalah mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan. Berbeda makanan yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
Definisi manfaat
Selama dirawat dengan baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan penyakit. Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
3. Fakta fakta dalam teks yang berjudul “Kucing”
- Kucing rumahan sering berkelahi dengan sejenisnya, itu karena mereka suka menyendiri dan ingin menguasai daerah tertentu di salah satu bagian rumah.
- Melengkungkan punggung, merendahkan kepala, sambil melotot ke depan, meraung tidak seperti biasanya, itulah ciri-ciri kucing yang ingin berkelahi.
-Melemahkan lawannya dengan cara mencakar sambil meloncat dan menggigit.
-Kebiasaan lain adalah mencuri, selalu mengendap-ngendap kemudian mengambil makanan.
-Berbeda makanan yang diberikan, kucing akan makan dengan tenang.
-Selama dirawat dengan baik, seperti dimandikan, diberikan makan yang sehat, kucing tidak menularkan penyakit.
- Penyakit yang ditularkan kucing adalah gangguan pernapasan.
4. Kaidah Kebahasaan Teks LHO
Definisi
- Kucing merupakan hewan mamalia atau hewan yang menyusui, kucing juga termasuk golongan karnivora atau pemakan daging.
Deskripsi
- Penglihatan kucing rumahan sangat bagus, mereka bisa melihat dalam keadaan gelap. Ukuran standar kucing rumahan mencapai berat + 15,5 kg, panjang + 5,5 cm, dan tinggi + 40 cm. Memiliki taring yang tajam dan runcing serta cakar.
Klasifikasi
-Ada dua jenis kelompok kucing, menurut ukuran yaitu:
Kucing kecil, jenis kucing yang sering berkeliaran di sekitar kita atau boleh dipelihara khalayahramai.
Kucing besar, jenis kucing ini tidak boleh sembarangan dipelihara, seperti singa, harimau, dll
5. jawaaban no 5 dan 7
Ironi BPJS Kesehatan
Penyataan Pendapat (tesis)
IDIOM bahwa sakit itu mahal telah benar mengena pada Indonesia. Ini berkaca pada defisit berkepanjangan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Nama program jaminan kesehatan itu sudah ironis karena dana yang semakin terkuras untuk penyakit katastrofik. Hingga Agustus 2018, pembiayaan layanan kesehatan untuk jenis penyakit itu mencapai Rp 12 triliun, atau sekitar 21,07 persen dari total biaya layanan BPJS Kesehatan.
Permasalahan kian runyam karena sejak kelahirannya pada 2014, sistem tanggung renteng belum berjalan semestinya. Persentase kolektif iuran BPJS Kesehatan hingga kini baru 54 persen atau hanya sekitar 107 juta peserta yang rutin membayar. Tidak mengherankan jika program itu terus menjerit kekurangan dana.
Argumentasi
Berdasarkan review BPKP, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 10,98 triliun, yang hampir pasti membengkak tahun depan karena program ini terus memikul utang bawaan dari tahun sebelumnya.
Getah dari pendanaan yang tidak imbang itu bukan hanya memengaruhi layanan kesehatan, melainkan juga sudah mengancam kelangsungan fasilitas kesehatan. Hingga Oktober tahun lalu, sudah enam RSUD terancam bangkrut akibat utang BPJS Kesehatan.
Pemerintah tentu harus bertindak cepat dan tepat. Berlarutnya masalah pembiayaan BPJS Kesehatan tidak hanya mengancam kelangsungan program itu sendiri, tapi juga membuat kekacauan lebih besar di jaringan industri kesehatan.
Pada kondisi ideal, solusi mendasar yakni kedisiplinan membayar dan kesadaran untuk hidup sehat. Namun, jelas kita tidak mungkin menerapkan harga mati dalam layanan kesehatan, apalagi dalam kondisi kedaruratan. Disiplin pembayaran itu pekerjaan panjang. Demikian pula soal kesadaran hidup sehat. Butuh waktu lama. Sedangkan solusi pembiayaan BPJS Kesehatan sudah mendesak.
Penegasan Ulang Pendapat
Maka pilihan Presiden Jokowi untuk cukai rokok sebagai solusi dapat dipahami. Penerbitan perpres pemanfaatan cukai rokok dari daerah itu sudah diumumkan Presiden yang mana 50 persen cukai dipakai untuk pelayanan kesehatan.
Meski hal itu sesuai dengan amanat undang-undang, kita juga sangat memahami bahwa implikasi perpres itu tidak sederhana. Solusi itu belum tentu berkorelasi dengan daerah yang mengalami tunggakan BPJS Kesehatan tertinggi atau daerah yang selama ini layanan kesehatannya menjadi rujukan penyakit katastrofik.
Pemerintah harus menyadari bahwa lambat laun penggunaan cukai rokok tidak bisa menjadi solusi pembiayaan BPJS Kesehatan. Solusi lebih mendasar yang juga harus dijalankan antara lain gerakan kesadaran hidup sehat.
6. Informasi yang terdapat pada teks no 5
-Defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 10,98 triliun, yang hampir pasti membengkak tahun depan karena program ini terus memikul utang bawaan dari tahun sebelumnya.
- Nama program jaminan kesehatan itu sudah ironis karena dana yang semakin terkuras untuk penyakit katastrofik. Hingga Agustus 2018, pembiayaan layanan kesehatan untuk jenis penyakit itu mencapai Rp 12 triliun, atau sekitar 21,07 persen dari total biaya layanan BPJS Kesehatan.
8. pronomina
Pronomina nonpersona
(ini,itu,mana)
Konjungsi
(,atau,jika,demikian pula, sedangkan)
Adverbia ( kata keterangan waktu, tempat, suasana)
(Agustus 2018, pada 2014,)
.
Komentar
Posting Komentar